PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN SUKUK KORPORASI DI INDONESIA TAHUN 2016-2020

Authors

  • Abdul Munir STAI AN NAJAH INDONESIA MANDIRI SIDOARJO
  • Norma Rosyidah STAI AN NAJAH INDONESIA MANDIRI SIDOARJO

Abstract

Based on data from OJK on December 29, 2015, there were 86 Corporate Sukuk with a total issuance value of IDR 16.13 trillion. In the same period, there were 46 series of corporate sukuk in circulation with an outstanding value of Rp 9.80 trillion. The world economy has been shocked by the Covid-19 outbreak that originated in Wuhan, China in December 2019. However, the pandemic period did not dampen public interest in investing. The online offering of retail sukuk makes it easier for people to choose investment instruments. With the pandemic, activities such as entertainment, tourism, and other consumptive activities are hampered so that the allocation of funds can be diverted to investment. The purpose of this study is to determine macroeconomic variables consisting of gross domestic product, money supply, curves and inflation have a simultaneous and partial effect on the growth of corporate sukuk in Indonesia in 2016-2020. The method in this study uses quantitative research. The results of the study state that simultaneously, gross domestic product, money supply, curve and inflation have a significant effect on the growth of corporate sukuk in Indonesia, which means Ho is rejected and Ha is accepted. With a coefficient of determination (R2) of 85.4%. While the remaining partial 14.6% is influenced by other variables outside the model and in general, domestic product has no significant and positive effect on the growth of corporate sukuk. The money supply has a significant and positive effect on the growth of corporate sukuk. Exchange rate and inflation have no significant and positive effect on the growth of corporate sukuk.

 

Keywords: Sukuk, COVID-19 Pandemic, Macroeconomic Variables.

 

Berdasarkan  data  dari  OJK  secara  kumulatif  sampai  dengan  29 Desember 2015 tercatat terdapat 86 Sukuk Korporasi dengan total nilai emisi mencapai Rp 16,13 triliun. Pada periode yang sama terdapat 46 seri sukuk korporasi outstanding dengan dengan nilai outstanding sebesar Rp 9,80 triliun. Perekonomian di dunia telah digemparkan oleh wabah Covid-19 yang berasal dari Wuhan, Cina pada Desember 2019. Namun, Masa pandemi tidak menyurutkan minat masyarakat untuk berinvestasi. Penawaran sukuk ritel yang secara online memudahkan masyarakat untuk lebih memilih instrumen investasi. Dengan adanya pandemi, aktivitas seperti hiburan, pariwisata, dan konsumtif lainnya terhambat sehingga alokasi dananya bisa dialihkan ke investasi. Tujuan dalam penelitian ini, adalah untuk mengetahui variabel makroekonomi terdiri dari produk domestik bruto, jumlah uang beredar, kurs dan inflasi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia tahun 2016-2020. Metode pada penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Hasil dari penelitian menyebutkan Secara simultan, produk domestik bruto, jumlah uang beredar, kurs dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan sukuk korporasi di Indonesia yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 85,4%. Sedangkan sisanya yaitu 14.6% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model regresi dan Secara parsial, produk domestik bruto tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan sukuk korporasi. Jumlah uang beredar berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan sukuk korporasi. Kurs dan inflasi tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan sukuk korporasi.

Kata Kunci: Sukuk, Pandemi COVID-19, Variabel Makro Ekonomi.

References

 

Ayub, Understanding Islamic Finance (A-Z Keuangan Syariah), PT Gramedia Pustaka Utama

Binti Nur Asiyah, dkk, Analisis Dampak Sukuk pada Perekonomian Nasional di Tengah Wabah Covid- 19, (Jurnal El-Qist), hlm. 65.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementrian Keuangan, Di Masa Pandemi, Masyarakat     Masih  Minati  SR013, 2020,   didapat dari https://www.djppr.kemenkeu.go.id/page/load/2919/di-masa-pandemi-masyarakat-masih-minati- sr013, diakses pada 12 Desember 2020

Endri, Permasalahan Pengembangan Sukuk Korporasi Di Indonesia Menggunakan Metode Analytical Network Process (ANP), Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 13, No.3 September 2009, hal. 363

Rahman Dano Mustafa, Uang Beredar dan Inflasi di Maluku Utara, (Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol VI, No.1. April 2018), hlm. 80

Ramdania, Reksadana Syariah dan Sukuk Berjaya di Tahun 2015, (Januari 2016), didapat dari https://www.dream.co.id/dinar/sukuk-dan-reksadana-syariah-berjaya-di-tahun-2015- 151230x.html , diakses pada 2 Desember 2020

Sukuk Ritel Sangat Diminati Meski di Tengah Pandemi, (September 2020), didapat dari https://republika.co.id/berita/qghucx383/sukuk-ritel-sangat-diminati-meski-di-tengah- pandemi, diakses pada 2 Desember 2020.

Downloads

Published

2022-01-21

How to Cite

Abdul Munir, & Norma Rosyidah. (2022). PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN SUKUK KORPORASI DI INDONESIA TAHUN 2016-2020. ICO EDUSHA, 2(1), 486–494. Retrieved from https://prosiding.stainim.ac.id/index.php/prd/article/view/168